Sunday, October 30, 2016

Night At The Geopark - Movement








Kabupaten Bangli merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Pulau Bali,dengan panorama gunung dan danau, perkebunan kopi, hasil-hasil kerajinan, desa adat dan budaya yang beragam. Namun tiga dekade terakhir ini masa keemasan industri wisata di Bangli, khususnya di Kintamani, mengalami masa suram. Sederetan penyebab yang menjadi dasar kemunduran antara lain: pendangkalan dan tercemarnya Danau Batur, tata ruang di kawasan Batur UNESCO Global Geopark yang amburadul, rusaknya lingkungan alam bukit batu lava dan pasir akibat pengerukan, penggunaan pupuk kandang yang belum terurai menjadi kompos menimbulkan masalah aroma tidak sedap dan wabah lalat, agresivitas pedagang acung cenderamata yang sangat mengganggu wisatawan, tarif pemandu wisata liar yang tidak transparan, konversi besar-besaran lahan dan tidak terpeliharanya kebun kopi rakyat, retribusi dan pungutan yang tumpang tindih, tidak tersedia atraksi dan tempat makan yang menarik selepas senja. Semua penyebab citra buruk tersebut dapat diasalkan dari satu sumber penyakit masyarakat yang sama, yakni pola pikir pendek dan tidak memiliki semangat hospitality.

Untuk dapat mengembalikan citra positif Kabupaten Bangli di bidang kepariwisataan, melestarikan alam, serta lebih meningkatkan harkat dan perekonomian masyarakatnya terutama di daerah-daerah tertinggal di Kecamatan Kintamani, maka diperlukan adanya pola panutan, upaya menarik kembali perhatian masyarakat domestik maupun internasional pada kawasan Kintamani, membangun jaringan untuk memoles berbagai potensi alam dan budaya, meningkatkan semangat hospitality di Kintamani.

Forum Night At The Geopark-Movement (NGM) dibentuk oleh sekelompok kawan yang memiliki perhatian, kepedulian terhadap masalah lingkungan, sumber daya alam, budaya termasuk pariwisata, pendidikan yang berkelanjutan yang ditujukan demi memuliakan bumi yang menyejahterakan masyarakat.